TARSAR
(2)
Sorga
menjadi cita-cita, ketika desas desus berkembang, bahwa neraka bgitu
panas, penuh intrik & nyaris tak ada kedamaian. Yg menjadi soal,
dimanakah sorga dan neraka berada?
Konon,
warna hitam akan sangat jelas pada tataran yg putih. Tapi, baik hitam
maupun putih, sama baiknya bagi kehidupan. Putih tdk lebih penting
daripada hitam. Kendati bagi mereka yg suka membeda-bedakan agar tampil
berbeda, seolah-olah hitam adalah jelek, sementara putih kecuali bersih
diidentikkan pula sebagai simbol dari kesucian. Tapi apakah benar yg
putih itu adalah bersih, dan hitam itu kotor?
Anaximandros
mengatakan, perbedaan itu adalah keadilan. Ada yang sependapat, tapi
ada juga yang menyangkal sampai mati. Dan ketika Cicero berujar-ria,
"Sungguh mati, saya bela mati-matian engkau menyatakan pendapatmu,
kendati sampai mati pun saya tidak akan sependapat denganmu", hampir
sulit memahaminya. Tetapi, kalau mau memahaminya secara sederhana,
ternyata Anaximandros dan Cicero, mereka rupanya pengagum "Kebenaran."
Kebenaran
memang menjadi sesuatu yang nisbi adanya. Sangat tergantung pada sudut
pandang seseorang. Oleh karena itu, sumber kebenaran menjadi
macam-macam. Tetapi kebenaran yang "Benar" pastilah di sana terdapat
keadilan.
Beberapa
waktu yg lalu, seorang kawan menyatakan, sangat adil bila seorang
pencuri masuk penjara, apapun alasannya. Tetapi yang lain mengingatkan,
"There is no rule without exception. " Pencuri tidak harus dipotong
tangannya, asalkan yg dicurinya sebatas makanan yang digunakan untuk
mengisi perutnya yg kosong."
Kebenaran
yg "dibenarkan" mungkin saja tidak benar. Butuh pembuktian. Meskipun
bukti itu sendiri bisa tidak terbukti bahwa itulah "Pembuktian." Rumit
deh! Sebab, banyak "Bukti" yg bisa dibuktikan tapi sebenarnya bukan
bukti. Ini jelas-jelas merumitkan pikiran.
Ada
lagi yg bilang, " The true is not always to be told." Tujuannya agar
tidak terjadi kekacauan. Padahal, dalam The ten commandement,
disebutkan, "Don't be a lie." Lalu yg mana yg mau diikuti?
***
(tulisan
ini terdiri dari 3 bagian; part 1 dan 2 dan 3, nanti akan dijahit
menjadi satu, supaya menyatu tentunya. Tujuannya, agar pembaca bisa
memaknainya dengan baik—Begitu kata penganjur—TARSAR 3 dlm konstruksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar