Love is Cinta
Erich Fromm, seorang Pakar Cinta, dalam bukunya Seni Menyinta, menggaris
bawahi, “Cinta adalah sebuah keputusan, atau Penghakiman, dan merupakan sebuah
Janji. Jika cinta hanya sebuah perasaan maka tidak akan ada dasar untuk untuk
saling mencintai selamanya. Sebab, perasaan bisa datang dan mungkin juga
adakalanya pergi…”
Dalam uraian selanjutnya, dia
menggolongkan mereka yang sedang bercinta dalam tiga kelompok :
• Menyintai seseorang karena dia
dicintai—I Love you, because you love me.
Menyintai
seseorang karena dia membutuhkan orang itu—I Love you because I need you.
• Menyintai orang lain, bukan karena dia
dicintai, atau membutuhkannya, tapi karena dia ada atau eksis dan memang
ditakdirkan untuknya.—I Love You because you are.
Menyintai karena dicintai, dia sebut itu
sebagai cinta monyet dan diibaratkan dua sejoli muda yang baru saling mengena.
Biasanya, menimbulkan banyak persoalan, dan secara umum, persoalan terjadi
karena saling cemburu dan hubungan agak jarang sampai ke pelaminan.
Lainnya halnya golongan kedua yang
menyintai seseorang karena membutuhkannya. Ini pun banyak juga yang putus
diperjalanan, karena manakala yang dibutuhkannya tidak diperoleh dari
pasangannya, maka perpisahan adalah keputusan.
Berbeda dengan seseorang yang mengatakan,
“I love you because you are—menyintaimu karena kau ada…” akan kekal,
karena sesungguhnya cinta seperti ini, biasanya tanpa syarat. Bukan karena;
kaya atau miskin, cantik atau ganteng, pintar atau bodoh. Tapi karena, “Engkau
ada dan diperuntukkan untukku.” Mengenai hal ini, kita bisa lihat si Ucok Baba
misalnya, dan yang lainnya. Ada yang cowoknya amat sangat ganteng, tapi
ceweknya maaf, tidak sebanding dengan cowoknya atau sebaliknya. Walaupun
ganteng dan cantik, amat relatif. Saya misalnya amat sangat ganteng dalam
tatapan Bunga Cinta Lestari atau Joy Tobing. (sasahali marhata
manggang…Wakakak)
***
***
Anda menyintai Samosir seperti apa?
Cinta monyetkah? Ini akan terlihat dari sikap anda yang “golom ria-ria—panas-panas
tahi ayam.” Sedikit saja ada masalah, sebutlah hanya sebuah kritik, anda akan
ngacir dan hilang batang hidungnya.
Jika menyintai Samosir karena memang ada
yang anda butuhkan, misalnya; Pengakuan, Pujian atau karena ingin jadi
kontraktor atau Pejabat di sana, dan ketika itu tidak ada atau tidak anda capai
atau tidak anda dapatkan maka anda pun akan hilang juga dari percaturan.
Berbeda jika memang Cintamu,
karena engkau ada dan ditakdirkan lahir di Samosir dan memang niatmu
penuh, tanpa peduli apa pun, serta sadar pun sampai memasukkan
ke ambang sadar, sebuah perasaan bersalah, bahkan seolah-olah dikejar
dosa, jika tidak melakukan sesuatu yang bertujuan baik ke Samosir, maka cintamu
akan LANGGENG dan tidak akan berhenti sampai sebuah keputusan dari-Nya, Enough.
Sudah waktunya engkau kembali kepangkuan-Ku. Karena hidup hanya sekali.
***
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar