S e n y um C a l e g
Bila anda berencana menjenguk sanak saudara ke
Samosir, sebaiknya hati-hatilah untuk senyum di hadapan orang yang anda belum
kenal atau belum mengenal anda. Kalau itu anda lakukan, maka siap-siaplah untuk
ditinggal pergi atau sebaliknya akan segera menghampiri anda, mengajak ke Lapo
untuk minum teh, ngopi, makan siang, atau minum tuak di malam hari.
Anda tentu akan
bertanya, “Apa kaitan semua itu dengan senyum?”
Bila anda
seorang yang sangat lugu atau kuper maka tentu saja anda tidak akan paham, atau
merasa hal itu tidak logis bahkan jauh dari rasional. Wakakak. Tapi percayalah,
jangan lakukan itu. Kalau anda lakukan itu, siap-siaplah ditengarai menjadi
seorang Calon Legislatif (Caleg) di Samosir yang akan bertarung pada Pileg 2014
nanti, sehingga amat perlu untuk mengambil hati masyarakat, dan anda memilih
untuk senyum kepada siapa pun yang anda jumpai di sana, untuk mendapatkan
simpati yang dengan demikian, akan memilih anda, nanti.
Dua hal yang
mungkin anda peroleh.
Golongan
pertama, segera meninggalkan anda, karena muak dengan senyuman tersebut, dengan
menghubungkannya dengan perilaku pala legislator sekarang ini, yang sama sekali
tidak mencerminkan apa yang dijanjikannya pada waktu yang lalu. Senyuman anda
dianggap menjadi satu pelecehan, basa-basi, atau senyuman seorang yang munafik.
Ibarat kata orang Pangururan, “Doo, sebelum terpilih masih buka kaca, setelah
terpilih, boro-boro…Maups!”
Golongan kedua
akan segera mendekati anda. Dalam benaknya, senyuman anda adalah sebuah
kesempatan. Bukankah kesempatan tidak datang dua kali? Anda akan segera
disalami dan berbasa-basi, lalu menggiring anda masuk Lapo. Sudah tentu
tujuannya agar anda membayari seluruh konsumsi selama di lapo plus rokok, dan
hehe he syukur-sukur, ketika akan pisah, anda menyalaminya dengan ringgit si
tio soara.
Kata-kiti, ini
bukan tiki-taka ala Spanyol, saat ini di Samosir, para Caleg, sekali lagi, ini
menurut kata-kiti, secara umum, para Caleg ini, mudah menebar senyum, agak
royal, humanis, dan sepertinya menunjukkan jati diri sebagai seorang berjiwa
sosial tinggi. Dan yang menonjol lagi, sontak memahami nats-nats Alkitab yang
melontarkannya dalam setiap pertemuan, termasuk menyebarkannya dalam dunia
maya; twitter, facebook, atau jejaring sosial lainnya. Padahal di luar itu,
banyak di antaranya yang masih suka main mata dengan sesama jenis, terutama
lain jenis, juga yang masih hobby bermain togel.
Terus terang,
bukan terang terus seperti bohlam Philip, cara untuk meraih simpati orang lain,
senyum itu efektif dan baik. Senyum merupakan bagian dari komunkasi dan
disarankan oleh pakar komunikasi untuk melakukannya, karena selain baik bagi
orang lain, senyum juga merupakan cara terbaik untuk mengobati diri pribadi
yang senyum. Dengan senyum, hati yang luka menjadi sembuh. Bibir menjadi teratur
tata letaknya. Tetapi, sekali lagi, kalau anda sungguh-sungguh berada di
Samosir, baiklah tahan senyum anda sampai Pileg berakhir. Bukan apa-apa, karena
selain senyum itu adalah milik para Caleg, anda pun jangan sampai atau terpaksa
kehabisan ongkos untuk balik ke perantawan. Wakakak.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar