Kamis, 27 Februari 2014

Cinta Nan Tak Kunjung Padam



Endless Love

Masihol Tu HO

Dari jauh kutatap dermaga tua itu
Berdebu, kusam dan tak terawat
Sepi dan senyap di sana
tak lagi seperti dulu
Ramai ditaburi suara manusia
Pun  musik penghantar ke kasih
Berlayar ke seberang menuju pulau harapan

Masih terekam
Bayang wajahmu yang sendu
Menitikkan beberapa tetes air mata
Melambaikan tangan, ucapkan kata berpisah
‘ro do au mangalap ho’

Waktu berlalu,
Ntah berapa purnama sudah kulalui
Jejak langkah tetap setia hadir di sini
Menunggumu yang tak kunjung tiba
Aku ingin menghapus air mata di kedua belah pipimu
Air mata penjemput kebahagiaan

kekasih,
tak ada kerelaan di hati ini ‘tuk lupakan dirimu
kendati tersamar, kudengar kau telah berpindah ke lain hati
tak juga aku bisa mengingkari kenyataan
terlalu lama, kau di sana, aku di sini…
biarlah kelak waktu yang mempertemukan kita
aku setia sampai seluruh rambut memutih
dan keriput bersemayam di seluruh tubuh
karena kepastian hati, aku tidak rela melupakan
cerita cinta yang kita bangun
dari mulai belakang rumah hingga dermaga ini
menjadi saksi antara hatiku dan hatimu.
***
((hupainte harorom, nangpe au marorot pinomparmu na so sian siubeon hi.))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar