Senin, 27 Juli 2015

RAJA WALI 
(tak Pernah ingkar janji)
***

Mataku nanar mencari senyummu di angkasa, tak tampak
kucoba mengalihkan mataku ke embun yang lewat, tak juga ada
begitu pun di puncak bukit, dan di pohon-pohon tinggi yang menjulang...

kualihkan pandanganku ke ombak lautan,
dan berusaha menerobos hingga ke dasar laut
untuk memastikan apakaH senyuM tertinggal di sana
...Tak ada!
aku pun memasrahkan hati ini melenggang sendiri,
tanpa mu, tanpa senyummu, dan tanpa detak jantungmu.
selamanya...
Ternyata, dan ini yang mengganggu pikiranku,
dan menyebabkan symphoni yang ada di kalbu mengeluarkan nada yang tak seiring di tubuhku,
engkau telah meracuni pikiranmu, dan mendefenisikan diriku sebagai bukan aku...Ah,
...
(Aku tetaplah aku yang akan melangkah dengan hatiku dan tidak akan silau dengan apa pun yang menggodaku di kiri-kanan, di depan-belakang, karena aku tahu siapa aku, mahkota ku, akan terbalut dengan kesucian hati, dan trus membahagiakanku dengan ikrar, ENGKAU DAN AKU, SATU ADANYA, DAN TIDAK ADA ANTARA)
***
Rap ta endehon ma
...di antara, hatimu-hatiku
...terbentang lilin yang tinggi,
tak satu jua, jendela di sana
agar ku memandangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar