Jumat, 24 Oktober 2014

MAKAN SIANG,URAP dan (yg) DIURAPI

Persoalannya memang sepele hanya karena urap, suami isteri ini harus diam-diaman bahkan mungkin akan ke Pengadilan meminta palu Hakim diketok, dan kemudian bercerai.

Hasil gambar untuk urapCerai memang sesuatu yang tidak enak didengar di telinga. Lebih tidak enak lagi menjalankannya, karena “Jika dua hati memadu, maka bayangan perpisahan adalah sesuatu yang sangat menakutkan.” Bayangkan, jika hati yang terajut puluhan tahun lamanya, dan di Altar pun sudah dikumandangkan, “Hanya kematian yang bisa memisahkan kita"  tetapi harus berpisah hanya karena urap, sayur atau salad ala Jawa ini memercikkan pertikaian kepada sepasang suami – isteri ini.

Pasalnya sederhana. Siang itu, mereka memilih tidak memasak di rumah dan memutuskan makan di Warteg dekat rumah. Tahulah kedua orang ini, yang memahami masalah kesehatan, dan tahu persis makan siang mutlak makan sayur, karena sesuai dengan tatakelola kesehatan mengonsumsi sayur baik bagi kesehatan, karena sayur berfungsi untuk membantu pencernaan, dan dengan pencernaan bagus, maka fungsi darah akan lancar sehingga jantung akan bekerja dengan baik.

Rupanya, ketika siang itu mereka masuk Warteg, si urap hampir habis dan porsinya hanya layak untuk satu orang. Mereka pun bertatapan seakan masing-masing meminta untuk diberi hak istimewa untuk mendapakan urap itu. Tapi si Isteri “mengalah” melihat tatapan tajam suaminya yang seperti mata harimau yang siap memangsa, kendati oleh karena itu, malam dan malam berikut dan berikutnya selalu membelakangi suaminya dan tidak lagi melakukan kewajibannya. Bisa dipahami, “bila sebuah toko sering tutup, maka konsumen pasti akan pindah ke toko yang lain.”

DIURAPI
Urapan membuat seseorang menjadi berbeda dari orang lain, sehingga ia mampu melakukan pekerjaan Tuhan dengan berhasil sesuai dengan kehendak Tuhan. Seorang yang diurapi, mungkin saja, ini mungkin, disebut telah diurapi, apabila seseorang itu memiliki harta benda, uang berkarung-karung, dan kekuasaan melebihi yang lain atau jauh lebih besar daripada orang di sekitarnya. “Benarlah kau seorang yang diurapi, bah!” Tetapi sesungguhnya tidak demikian.

Sudah pasti, seseorang bukanlah termasuk yang di-URAPI kendati memiliki harta yang banyak, tapi hasil menipu, memiliki kekuasaan karena membeli atau seorang yang sukanya berpura-pura, munafik, pun yang segala perbuatan yang dilakukannya bukan berasal dari kasih Tuhan, semisal menyumbang gereja hanya agar dianggap baik dan agar jemaatnya nanti memilih dia untuk jadi Bupati, karena arti URAPAN itu sendiri sesuai asal katanya dari Yunani, Chrio, adalah Karya Roh Kudus dalam orang percaya, dan merupakan pemberian ilahi pada orang-orang percaya untuk melakukan pekerjaannya.

Dapat disimpulkan, tetapi tetaplah hak anda memberi label kepada seseorang sebagai seorang yang diurapi atau tidak. Namun sesungguhnya, seseorang yang kaya, berkuasa, dan banyak pengikut tidak serta-merta bisa disebut sebagai seorang yang diurapi, jika belum hidup sederhana, tidak melakukan penipuan, misalnya balon bocor disebut hanya kempes, atau kacang sekilo tapi sudah dioplos dengan 2 ons pasir. Hati-hatilah melakukan penyebutan itu, karena Saddam Husein, yang semasa hidupnya sebelum digantung, adalah orang kaya, orang kuat, orang hebat, tetapi saya pastikan dia bukanlah seorang yang diurapi. Karena itu tadi, maaf, semua yang dihasilkan; harta yang diperolehnya adalah adalah hasil korupsi dan kekuasaannya yang didapat dari keserakahan dan kekejaman...

Maka itu, ini hanya himbauan, siapa tahu anda sempat melabeli diri anda sebagai seorang yang diurapi, tapi menyimpang dari pengertian di atas, silahkan INTROSPEKSI dan ada baiknya, masuklah ke bilut mu, dan berdoalah, “Amang Debata, sahat tu Ho ma sude daging dohot tondingki, jora ma ahu.”
*** 
Selamat berSabbath besok.
jayalah SAMOSIR ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar