S.I.B.U.K
Tolong baca judul di atas dalam bahasa Indonesia,
dan menghilangkan titik di antara ke lima huruf yang tertera. Dan kalau
kebetulan anda seorang Batak
yang
membaca tulisan pendek ini, pastikan, kata tersebut , tidak dan bukan
bahasa BATAK , serta jangan pula anda assosiasikan ini sebagai benda
yang menempel pada TULANG.
Ternyata, tanpa dihitung dan dikomando pun DESEMBER 2014 ini akan
berakhir. Begitu juga Januari 2015, tanpa diundang pun dia akan hadir.
Kenyataannya, hampir semua umat, karena sudah merupakan KONSENSUS UMUM,
maka Januari adalah awal Tahun, dan Desember adalah akhir Tahun. Padahal
apa sih bedanya, Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli,
Agustus, September, Oktober, Nopember, dan Desember?
Bagi seorang
pengharap, biasanya DESEMBER akan membuat simulasi, atau rencana apa
yang akan dilakukannya tahun depan dimulai Januari. Dikukuhkannya
hatinya, 2015 adalah tahun kesusksesan, kegemilangan. Dan untuk
mengukuhkan apa yang ada di otaknya, diucapkannya mantera, berupa doa
biasanya, agar Sang Pencipta, yaitu Tuhan yang terformat dalam
pikirannya, akan merestui dan mengabulkan semua apa yang menjadi
keinginannya.
Sebaliknya, bagi yang pesimis, Desember ini adalah
bulan yang membuat otaknya tidak jernih. Dia akan memandang 2015 adalah
tahun penuh kesuraman. Di benaknya semua redup, tak ada peluang, dan
hidup akan semakin sulit. Dia akan mendata semua faktor kesulitan, dan
tidak ada rumus untuk mengatasi kesulitan itu. Harga BBM yang hanya naik
duaribu pun, akan dijadikan sebagai alat utama pemicu kenaikan yang
lain, sehingga karena semua naik, maka penderitaan akan naik, sehingga
ibarat film India, dunia pun, akan menjadi arena untuk mengalirkan air
mata. Ketemu tiang listrik, menangis. Ketemu KA, menangis. Ketemu
martabak, menangis. Maka, Sungai Gangga pun, tidak akan pernah kering,
karena ada sumber air yaitu air mata.
DESEMBER 2014 yang
menyisakan beberapa hari lagi, menghadirkan kesibukan hampir kepada
semua orang. Tidak ada yang tidak sibuk. Pengusaha sibuk mencari uang
untuk gaji atau upah bulan ke 13. Pembantu sibuk, menghitung-hitung,
akan dikemanakan tunjangan yang diterima dari majikannya. Pembuat
kombang layang, terus berhitung berapa banyak yang mengorder kombang
layangnya, para pengusaha hotel, restauran, sudah teramat sibuk
mempersiapkan diri untuk para tamunya, sementara, yang akan bepergian
dan meninggalkan rumahnya, sibuk mengutak-atik kunci, atau mencari
tenaga khusus untuk mengamankan rumah selama bepergian.
Kalau
saat ini anda menghubungi orang lain, jawaban yang populer kita dengar,
“Bulan depan saja.” Ntah mengapa dan sebegitu mudah bagi kita
mengiyakan, jika jawaban itu kita terima. Padahal kalau dipikir-pikir,
“LEBIH CEPAT, LEBIH BAIK.” Bukankah, “Tidak baik” menunda mengerjakan
sesuatu yang bisa kita kerjakan saat ini? Tapi itulah kenyataannya,
bulan Desember, biasanya selalu menjadi alasan yang pas untuk menunda
sesuatu, terutama bagi pengutang. Biasanya Debitur, memiliki toleransi
yang tinggi dan tidak berkendak memaksa agar sipengutang harus membayar.
Mengapa begitu? Katanya, ini katanya, saya belum menyimaknya dengan
seksama bahwa temperamen manusia di bumi di bulan Desember, relatif
adem, karena matahari agak jauh dari bumi, dan itulah alasan utama, ini
katanya lagi, Jesus Kristus dari Nazareth memilih lahir di bulan
Desember, tepat di situasi bumi sedang sejuk dan hati manusia
mabuk-kepayang dengan cinta dan kasih sayang.
***
“Dame na sumurung ma di hamu, kombanglayang, alame dohot sasagun ma di au.”
SELAMAT HARI NATAL
Dengan ucapan : Cantik tidak perlu mahal, bersama Obama Songket—Bisa
Kredit 100 tahun, dengan Surat Jaminan dari KPK Debitur dan Kreditur
hidup 2 x 100 tahun